Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2017

Pengalaman Pertama Naik Pesawat

Naik pesawat... Yuhuuuu...Bahagia nya,, serasa naik baling-baling bambunya Doraemon. Karena dari balik jendela kita bisa langsung menikmati indahnya awan awan putih yang menggumpal seperti berton-ton kapas Pengalaman pertama itu selalu menyisakan cerita seru. Dan untuk postingan kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman pertama saya naik burung besi yang mampu menembus awan-awan itu. Untuk ukuran anak kampung yang hidup sangat jauh dari ibu kota, naik pesawat itu adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Jangankan naik pesawat, saat masih kecil melihat ada pesawat yang melintas di atas rumah kami saja, sudah membuat kami girang bukan main. Entah itu saat kami sedang asyik menonton TV atau sedang asyik bermain, saat mendengar deru pesawat, kami akan berhambur keluar rumah untuk melihat bentuk pesawat itu atau sekedar berteriak dan melambaikan tangan pada pesawat itu. Kalau sekarang aku berpikir, mengapa saat kecil kami sering melakukan hal itu? Em, aku tak menemukan jawab

Hal Yang Menyebabkan Kita Lupa Merasa Bahagia

Akhir-akhir ini di Sosmed sering baca tagar #Janganlupabahagia.. Hem, emang bahagia aja perlu diingatkan ya? Perlu. Perlu sekali malah. Karena perkembangan teknologi dan komunikasi yang semakin canggih dewasa ini membuat manusia semakin kehilangan makna bahagia yang sesungguhnya. Aku sendiri bahkan sering bertanya pada diriku sendiri, Apa aku sudah merasa bahagia? Kalau mau merasa bahagia, itu harus dicari dimana? Tak perlu dicari kemana-mana, cukup temukan di hati mu saja, itu kata salah satu buku yang pernah ku baca. Lalu Kenapa akhir-akhir ini, banyak orang yang selalu mengingatkan agar kita tak lupa bahagia? Mungkin karena beban kehidupan semakin berat sehingga tersenyum pun rasanya sulit sekali. #eaaa...entahlah dapat kata-kata itu dr mana ^_^ Misalnya neh.. Ada dua orang yang memiliki keadaan yang sama. Sama-sama memiliki tubuh yang sehat dan tanpa cacat, memiliki penghasilan yang sama, memiliki kendaraan yang sama, dan makanan-makanan enak. Tetapi salah satu dari mereka teru

Kisah tentang Pelari Tangguh

"Jika aku dapat meminta agar hidupku sempurna, itu merupakan godaan menggiurkan-namun aku akan terpaksa menolak, karena jika hidupku sempurna aku tidak akan dapat menarik pelajaran dari kehidupan ini" (Allyson Jones) Kisah ini menceritakan tentang Glenn Cunningham saat berusia lima tahun. Saat itu ia mengalami luka bakar yang parah di bagian tungkainya. Para dokter yang merawat terpaksa angkat tangan. Menurut mereka, Glenn akan tetap cacat dan terpaksa menggunakan kursi roda seumur hidupnya. "Ia tak akan bisa berjalan lagi," kata para dokter Para dokter itu memang memeriksa keadaan tungkai Glenn, namun tidak mungkin mereka bisa melihat ke dalam hatinya. Glenn tidak mempedulikan kata-kata dokter. Ia tekankan dan ulang-ulang dalam hati bahwa ia pasti bisa berjalan lagi. Sementara masih terkapar di tempat tidur, dengan kakinya yang kurus nampak merah bekas luka bakar ia berikrar "Minggu depan, aku akan bangun dari tempat tidur ini dan mula

Asal Nama Samaratul Qalbi

Ok Let me Introduce my self.. My name is Samaratul Qalbi. And Just call me Arha. But it's not my real name.. Yeah not my real name ^_^ Yah seperti itulah kira-kira profil ku di blog ini. Di blog Goresan Pemula ini, aku lebih suka menyebut namaku Samaratul Qalbi. Bukan berarti nama indah yang dianugerahkan ayah dan ibuku tidak bagus. Hanya saja aku ingin memiliki nama pena seperti orang lain. Nama yang dengannya bisa mencerminkan tulisanku. Dan asal tahu saja, bahwa sosok Samaratul Qalbi yang tercermin dalam tulisaku di blog ini agak berbeda dengan sosok diriku yang sebenarnya di dunia nyata. Dan kupikir itu sah sah saja.  Samaratul Qalbi yang tercermin dari blog ini adalah sosok energik, periang, dan bersemangat. Sedangkan diriku di dunia nyata berbanding terbalik. Diriku di dunia nyata lebih sering tak terlihat. Beberapa orang disekitarku seperti menganggapku tak ada. Mereka tak menyadari kehadiranku walaupun aku sebenarnya ada disitu. Aku yang di blog ini sangat cerewe

Belajar Bela diri dan Memanah Bersama Muslimah Hapkido Makassar

Ahad kemarin, pagi-pagi sekali aku sudah sibuk. Pukul 06.30 aku berencana untuk segera berangkat ke gedung Pola Kantor Gubernur Makassar. Aku merasa sangat bersemangat karena akan mengikuti Seminar Olahraga Muslimah Archery and Martial Art yang diadakan oleh Hapkido family.  Pukul 06.30 aku sudah siap, dan saat membuka pintu, Jeng.. masih agak gelap. Ternyata bukan pengaruh jamku yang salah, tetapi karena mendung sudah bergelantungan di langit. Hari ini pagi-pagi hujan sudah turun mengawali hari. Seandainya tidak ada kegiatan, mungkin aku masih bermalas-malasan di bawah selimut, hehehe. Akhirnya aku baru berangkat sekitar pukul 7 lewat. Aku sedikit bergegas, karena di tiketnya acara akan mulai pukul 07.30 Wita. Setelah naik pete-pete (angkutan umum kota) dua kali, akhirnya tiba juga di Kantor Gubernur Makassar. Ini pertama kalinya bagiku menginjakkan kaki disana. Dan syukurlah setelah sampai, ternyata acaranya belum mulai. Beberapa akhwat sudah mengisi tempat duduk baris depan.

Surat untuk diriku sendiri di masa depan

Aku selalu ingin menuliskan sesuatu untuk diriku sendiri di masa depan ^_^ Jadi ini semacam Kapsul Waktu yang sering ada di drama korea. Beberapa tokoh dalam cerita menyimpan beberapa benda dalam kotak atau botol lalu menguburkan nya di tanah. Setelah itu mereka berjanji akan membukanya lagi sepuluh atau dua puluh tahun kemudian. Rasanya menakjubkan sekali bisa melewati perjalanan waktu yang panjang, menjalani kehidupan yang penuh suka dan duka Lalu kemudian berbalik kembali untuk melihat kenangan yang tersimpan dalam kapsul waktu.  Source: https://id.aliexpress.com Hari ini tanggal 03/03/2017 aku ingin menuliskan surat untuk diriku sendiri, yang berada di lima tahun yang akan datang tepatnya 03/03/2022 (Semoga masih bisa diberi kesempatan membaca ulang surat ini) Dear My Self How are u today? Bagaimana dengan kesehatan mu? Lima tahun lalu, kau selalu mengeluhkan badan mu yang kurang sehat Dan aku tak henti menyuruhmu melakukan check up Tapi kau bersikeras mengatakan