Skip to main content

Cuap Cuap di saat hujan turun

Bulan Oktober,,, berarti sudah memasuki musim hujan, selain harus menyiapkan payung supaya gak basah, harus punya stok coffe dan mie instan yang banyak juga hohoho untuk menghalau rasa dingin dan menemani saat-saat menulis. 

Biasanya hujan selalu punya cerita. Aroma hujan yang menenangkan dan suara titik titik butirannya yang jatuh menimpa atap, biasanya akan sukses membuat hati baper dan akhirnya segala kenangan lama bermunculan. Kalo sudah begitu, biasanya kenangan akan mantan hadir satu persatu. Mulai dari mantan terindah hingga mantan yang paling bikin susah move on. Dan untungnya aku gak punya mantan yang bisa dikenang. wkwkk

Kenangan-kenangan lama itu akan muncul satu persatu kala menatap jendela yang mulai berembun. Dan saat itu biasannya otak akan sangat aktif untuk bekerja. Jadi baiknya sediakan kertas dan pena. Sapa tau menemukan ilham untuk menulis. 

Aku sendiri sangat menyukai sinar matahari yang hangat dan langit biru yang cerah. Tetapi bukan berarti aku benci dengan hujan. Aku juga suka dengan hujan, walaupun kehadirannya kadang membuat tumpukan jemuran menggunung, harus mencuci sepatu dan kaos kaki tiap hari, harus rela melewati genangan air dimana-mana, dan tentunya harus siap berbasah-basahan apabila hendak melewatinya. 

Walaupun begitu aku tetap suka pada hujan. Aku suka dengan aroma wangi tanah yang baru disapu oleh hujan, aku suka hawa sejuk menusuk yang hadir bersama titik titiknya dan aku paling suka saat menikmati tetes-tetes lembut air hujan yang menyentuh wajahku. Merasakan bulir-bulir airnya membasahi lalu aku akan membayangkan berapa mil jarak yang harus ditempuh oleh sang hujan untuk bisa sampai menyentuh bumi. Berapa waktu yang ia gunakan untuk menunggu, berapa kali ia harus berubah bentuk agar bisa kembali menjadi butir-butir air yang kemudian menjadi Rahmat bagi semesta Alam. Yang diturunkan dari Langit dan membasahi tanah kering kerontang, lalu karenanya tumbuhlah segala macam tumbuhan dan buah-buahan.


وَهُوَ الَّذِي أَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجْنَا بِهِ نَبَاتَ كُلِّ شَيْءٍ فَأَخْرَجْنَا مِنْهُ خَضِرًا نُخْرِجُ مِنْهُ حَبًّا مُتَرَاكِبًا وَمِنَ النَّخْلِ مِنْ طَلْعِهَا قِنْوَانٌ دَانِيَةٌ وَجَنَّاتٍ مِنْ أَعْنَابٍ وَالزَّيْتُونَ وَالرُّمَّانَ مُشْتَبِهًا وَغَيْرَ مُتَشَابِهٍ ۗ انْظُرُوا إِلَىٰ ثَمَرِهِ إِذَا أَثْمَرَ وَيَنْعِهِ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكُمْ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ


Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.(QS AL An'am : 99)


Aku suka hujan... dengan segala keindahan dan kelemahannya. 
Saat butir-butir airnya menyentuh wajahku, aku merasakan betapa besarnya Kuasa Tuhanku, Sang Pencipta dan Pemilik Alam Semesta... 

Source:www.pinterest.com

Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang