Skip to main content

Sahabat, Terima Kasih karena sudah hadir di hidupku

Apa kau pernah merasa sendiri dan sangat kesepian? Aku pernah.
Apa kau pernah merasa diabaikan dan seolah tak terlihat? Aku pernah.
Apa kau pernah merasa heran karena tiba-tiba kau dikelilingi orang yang hanya ingin memanfaatkan mu? Aku pernah.
Merasakan sakit... tentu saja iya. Tetapi itu dulu, sebelum aku mengenal kalian. Sahabat-sahabat terbaik yang membuat ku tak merasa sendirian lagi. Sahabat-sahabat terbaik yang membuat keberadaan ku di dunia menjadi berharga. Sahabat-sahabat terbaik yang dengan kalian aku bisa tertawa lepas dan nyaman menjadi diriku sendiri.

Kalian perlu tahu bahwa setiap orang yang datang dan pergi dalam hidup kita pasti meninggalkan kesan tersendiri. Menempati ruang tersendiri dalam hati kita. Entah itu meninggalkan kesan membahagiakan atau menyakitkan. Walaupun orang tersebut sempat membuat kita merasa kecewa atau memberi luka, tetapi kita sama sekali tak punya hak untuk menyalahkan nya. Biarlah dosa yang mereka perbuat menjadi masalah mereka dengan Tuhan. Tetapi perkara hati kita yang tersakiti, adalah pilihan kita. Membiarkan hati itu tetap menyimpan dendam dan merasa tersakiti selamanya. Atau membiarkan hati kita melepaskan segala kekecewaan itu, menutup luka nya dan berusaha tersenyum karena sesuatu yang terjadi pasti ada hikmahnya. 

Sama dengan pengalamanku saat merasa sendiri, diabaikan atau dimanfaatkan orang lain. Aku merasa itu bukan salah mereka. Itu salahku. Salahku karena tak mencoba untuk membuka diri pada orang lain. Salah ku karena tak berusaha untuk membiarkan orang lain kenal dengan segala kekurangan dan kelebihanku. Salahku karena tak berani mengatakan tidak saat orang lain berusaha memanfaatkan ku. Tetapi dari situ aku belajar untuk lebih membuka diri, belajar untuk tersenyum tulus, dan belajar untuk lebih memahami orang lain. Bukan karena ada apa-apanya. Tetapi karena kesadaran bahwa semua orang memiliki hak untuk dicintai, entah itu diriku atau diri kalian. 

Jika dihitung sejak pertama kali bertemu, maka persahabatan ku dengan kalian sudah terjalin selama 9 tahun. Apa kalian masih ingat saat kita pertama kali bertemu???
Kalau aku sudah tak mengingatnya dengan jelas. Tapi bercanda. Tentu saja aku ingat pertemuan pertama kita.

Yang kuingat sesaat setelah melewati masa putih Abu-Abu, dan mulai mendaftarkan diri di Kampus Tercinta kita. Aku merasa galau dan bimbang yang teramat sangat? (maaf lebay ^_^).  Aku takut tak akan bisa mendapat teman, Aku takut tak bisa mengikuti ritme sebagai seorang mahasiswa, Aku takut kalau aku akan di Drop Out dari kampus karena pelajarannya yang susah, dan aku takut jika di kampus nanti aku akan merasa sendiri lagi.

Tetapi aku menguatkan diri bahwa aku ingin berubah. Berubah menjadi Sailormoon seandainya bisa. Soalnya Sailormoon cantik dan punya banyak teman ^_^. Tetapi ternyata tak bisa, aku hanya bisa menjadi diriku sendiri saja. Menjadi diri sendiri yang lebih berani. Berani untuk menyapa orang lain terlebih dahulu, berani untuk menonjolkan diri walaupun kesannya malu-malu in. Dan berani untuk membuka diri pada orang lain.

Hingga tiba saat nya mendaftarkan diri di kampus. Saat itu aku berangkat sendiri membawa segala kelengkapan berkasku. Jantung ku Deg-Deg an tak karuan, karena ini kali pertamanya aku bepergian naik mobil angkutan umum, seorang diri ke tempat yang belum kukenal seorang pun disana. Sesampai di Kampus, aku pun turun dari mobil. Lalu seorang gadis bertubuh mungil yang sejak tadi duduk di dekat ku juga ikut turun. Kulihat dia juga membawa map yang sama dengan ku.Berarti kami sama-sama calon mahasiswa baru. Dan kuajaklah dia berkenalan. Namanya Hamdana, dan dia juga mengambil jurusan yang sama dengan ku Akuntansi. Wah kebetulan banget. Sekarang aku sudah punya satu teman. Yeay... 
Maafkan ekspresi wajah yang menjengkelkan ku itu 
Dia anak nya baik dan ramah. Walaupun tidak satu kelas dengan ku, tetapi entitas pertemuan ku dengannya lumayan sering. Mulai dari Masa Orientasi Siswa, Pengkaderan, Bakti Sosial, hingga Yudisium kami selalu bersama. Selain itu, dia tipe teman yang setia. Dia selalu setia menunggu ku pulang kuliah agar kami bisa sama-sama menuju rumah. Selain itu dia juga tipe teman yang ringan tangan, rasanya saat aku minta tolong dan mengharapkan sesuatu darinya, dia akan senang hati mengabulkan nya. Maafkan aku ya ham..jika selama ini aku terlalu banyak minta tolong nya ^_^

Beberapa saat setelah masa orientasi berlalu, aku kemudian bertemu kawan lama di Mushala Kampus. Namanya Ayun. Dulu aku satu SMP dengan nya. Rasanya senang sekali bertemu dengan kawan lama. Walaupun aku waktu SMP aku hanya kenal wajah dan namanya saja, soalnya kami tak satu kelas. Tetapi aku mencoba sok akrab karena ia satu kampung dengan ku. Saat berada di kota lain dan bertemu kawan satu kampung, rasanya bertemu dengan saudara yang sudah lama tak berjumpa. Senangnya bukan main. Lalu aku pun mencoba untuk menyapa nya. Dia tersenyum dan menjawab pertanyaan ku seadanya. Pertemuan pertama ku dengan nya setelah sekian lama lumayan kurang asyik, soalnya dia agak canggung dengan ku yang mencoba sok akrab. Hahaha. Yang kutau dia ternyata juga satu fakultas dan jurusan dengan ku. Hanya saja lagi-lagi kami tak satu kelas. Seiring berjalannya waktu, pertemuan yang canggung kami waktu itu sudah terlupakan. Aku dan Ayun mulai akrab. Kami bahkan ikut kursus bahasa Inggris bersama. Saling tunggu menunggu saat selesai kuliah. Dan berangkat kuliah juga bersama. Ayun sangat membantuku saat penyelesaian skripsi ku. Saat uangku mulai habis untuk print dan fotocopy draft skripsi berkali-kali, Ayun lalu menawarkan untuk ngeprint di rumahnya GRATIS. Yeay.. senangnya bukan main. Hahahha. Ayun ini tipe sahabat yang tidak terlalu banyak bicara. Tetapi sekali berbicara, ia hanya akan bicara yang jujur saja. Dia tidak terlalu suka memuji, tetapi lebih sering memberitahu dimana letak kekurangan kita. Omongannya kadang nyelekit. Awalnya aku agak tersinggung dengan beberapa ucapannya, tetapi lama-kelamaan jadi terbiasa. Bersama nya seperti minum obat. Walaupun pahit tetapi dia menyembuhkan. hihihi
Sahabat yang seperti obat
      Sahabatku berikutnya bernama Imma. Pertemuan pertama kami saat aku baru keluar dari Aula Kampus selesai pembukaan Ospek. Aku lalu melihatnya sedang berdiri sendiri di depan jalan. Entah karena apa, aku lalu memberanikan diri menyapanya. Mungkin karena wajahnya yang terlihat kalem. Kupikir dia bukan tipe cewek galak. Dan ternyata benar. Dia lumayan friendly di awal bertemu. Namanya Irmawati panggilan akrab imma. Dia juga jurusan Akuntansi. Yang ternyata sekelas dengan Ayun. Waktu itu dia sedang menunggu ayahnya untuk menjemputnya. Obrolan pertama dengannya lumayan hangat. Dia menjawab dengan senyum tak lepas dari bibirnya. Kesan pertama dia terlihat lumayan kalem. Ternyata tidak se kalem yang kubayangkan. Dia lumayan berisik. Mengomentari ini dan itu. Terkadang dia seperti adik ku yang berisik. Tetapi terkadang juga dia bisa seperti kakak ku, yang memberikan nasehat bijak. Dia adalah tipe sahabat yang bisa diandalkan. Aku dan dia seperti nya punya banyak kesamaan. Sama-sama bisa menjadi berisik saat tertentu. Dan sama-sama bisa menjadi pendiam saat didekat orang yang dikagumi, ehm...ehm..
Selain itu kami juga sama-sama suka membaca. Tempat tongkrongan favorit kami adalah perpustakaan. Kami juga suka jalan...jalan kaki. Karena kami sama-sama tak bisa mengendarai kendaraan, hahaha. Aku dan Imma sepertinya punya lumayan banyak kenangan, walaupun tidak satu kelas. Tetapi kami selalu menghabiskan waktu bersama dikantin, Mushalla, Pasar, Toko, Perpustakaan, ruang rapat, dan dapur. Iya, kami berdua paling sering ditugaskan jadi seksi konsumsi saat ada kegiatan kampus. Imma yang masak, aku yang nyicipin. Hahahaha
Sahabat yang awalnya tampak kalem
      Sahabatku selanjutnya ada Ivha. Em,,, aku tak ingat kapan pertama kali bertemu dan berkenalan dengan Ivha. Yang kutau aku tiba-tiba saja akrab dengannya. Melihatnya bertumbuh dari gadis kecil mungil yang sekarang telah menjadi calon ibu. Yang awalnya selalu meminta untuk ditemani menunggu ayahnya datang menjemputnya. Tetapi sekarang telah berubah menjadi gadis wonderwoman yang bawa motor kesana kemari sendiri. Ivha.. kapan kita pertama kali bertemu? aku benar-benar tak ingat. Maafkan T_T Yang kutau rasanya hampir semua foto yang selama kuliah yang tersave di laptop ku, disitu juga ada wajahmu. Hahahaha. Aku dan Ivha menjadi lumayan akrab saat kami berdua meneliti satu perusahaan yang sama saat penyusunan skripsi. Ivha selalu berbaik hati menjemputku dengan jagoan merah nya menuju Perusahaan tempat penelitian kami. Selain itu dosen pembimbing kami juga sama. Jadilah saat-saat terakhir perjuangan kami sebagai mahasiswa menyusun skripsi menjadi kenangan berkesanku dengannya. Dia yang berbaik hati memberi tumpangan kesana kemari. Benar-benar membantuku menghemat ongkos transport. Dan kupikir moment aku merepotkan Ivha cuma sampai disitu. Ternyata kisahku yang merepotkan Ivha, menyuruh dia kesana dan kemari masih berlanjut hingga bertahun-tahun setelah kami lulus kuliah. 
     Jadi setelah lulus kuliah, dan kami semua disibukkan dengan urusan cari pekerjaan kesana kemari. Entah karena kami memang ditakdirkan berjodoh, hahahaha. Ivha dan aku lalu diterima bekerja di kota yang sama, lumayan jauh dari kampung halaman kami. Jadi kami sama-sama berstatus sebagai anak rantau. Walaupun beda perusahaan, tetapi kami memutuskan untuk tinggal bersama. Ini pertama kali nya aku dan Ivha hidup sebagai anak kost. Aku yang lebih tua dari Ivha lebih sering merepotkan Ivha dengan permintaan ini dan itu. Dan Ivha yang lebih kecil dariku selalu mengalah dan bersikap baik pada kakak yang tidak tahu diri ini. Hahaha. Aku kadang merepotkan Ivha dengan menyuruh dia mengantarku kesana kemari. Meminta dia membelikan makanan ini dan itu. Meminjam barang Ivha yang satu dan lainnya. Serta tak lupa meminta oleh-oleh saat Ivha balik ke kampung halamannya. Ada nya Ivha disisiku saat berada merantau di kampung orang, membuatku tak merasa takut atau khawatir. Ada Ivha membuat semuanya jadi lebih mudah buatku karena ada Ivha yang selalu bisa membantuku kapan saja. "Maafkan aku Ivha yang terlalu sering merepotkan. Aku bersyukur dan berterima Kasih punya kamu selama ini. Dan sekarang aku berdoa semoga kamu dan keluarga kecilmu serta Calon ponakan ku sehat selalu,dilimpahi berkah dan kasih sayang dari Ilahi. Love You Always ^_^
Sahabat yang sudah seperti saudara sendiri
      Setelah Ivha, aku punya sahabat bernama Ulfa. Mbak Ulfa yang selalu nampak ceria. Sepertinya aku tak pernah menemukan wajah sedih pada dirinya. Atau mungkin aku yang kurang sensitif, maafkan kalo gitu. Saat ada Ulfa, suasana pasti lebih ceria dan hangat. Ulfa selalu membawa kegembiraan dengan canda nya, walaupun kadang garing ato gak update, hihihi. Em, Ulfa jarang curhat ke aku seh. Jadi gak tahu banyak tentang pribadi Ulfa. Mungkin Jeng Ulfa ini gak terlalu nyaman dengan diriku yang alay dan kadang menjengkelkan ini. Di pikiran ku Ulfa ya selalu ceria. Tolong tetap ceria, dan jangan pernah berubah seperti lagunya Marcell ^_^. 
Ulfa ku yang selalu membawa aura ceria ^_^
      Sahabat berikut nya ada Mbak Susi dan Yammi. Dari foto yang dibawah Susi yang memakai sweater hitam jilbab putih. Jeng Susi juga jago masak. Di Awal-awal kuliah, kost-an nya dia selalu jadi tempat nongkrong kite.. sebenarnya selain jadi tempat istirahat sambil nunggu dosen, kita juga sering nebeng makan. Soalnya masakan nya Jeng Susy ini ueenak... Sama seperti Imma, Jeng Susy ini juga sering jadi bagian seksi konsumsi bersama ku saat ada acara kampus. hihihi. Saat ada acara kampus sampai malam hari, kost nya Jeng Susi ini jadi pelarian untuk aku nebeng tidur atau mandi. Aku kadang sering lupa, mengira kalau itu kost an ku sendiri, padahal gak pernah ikut bayar uang kost. Terima Kasih Jeng Susy, karena sudah berbaik hati untuk menerima aku yang tak tahu diri ini menginap di kost an mu. Maaf karena sering mengganggu waktu istirahat dan waktu privasi mu. Sehat terus disana bersama Suamimu. Semoga lain kesempatan bisa bertemu lagi ^_^
     Terus Kalo Jeng Yammi, dari foto dibawah yang duduk di belakang jilbab orange. Dia yang memakai Jilbab Pink. Jeng Ammy ini baru saja melangsungkan pernikahan nya beberapa hari yang lalu. Dan karena kesibukan pekerjaan, aku tak bisa hadir. Maafkan ya Ammy, aku tetap kirim doa terbaik untuk mu dan pasanganmu. Semoga langgeng terus sampai kakek nenek. Cepat dikaruniai momongan lucu. Dan menjadi keluarga Sakinah Mawaddah Warahmah. Jeng Ammy satu kampung dengan Mbak Susy. Sama-sama orang Pinrang. Jeng Ammy ini juga sangat baik padaku. Saat mengikuti Pesantren Mahasiswa, aku biasa menginap di kost nya. Waktu kuliah aku tidak dapat ijin nge kost. Tetapi kalo nginap satu dua malam di kost teman masih dapat ijin. Jadilah aku seperti benalu, yang berpindah dari kost-an Susi, kost-an Yammi, dan kost-an Vera. Smuanya berbaik hati menerimaku. Ah, aku berdoa semoga Tuhan membalas dengan pahala yang berlipat ganda. 
Ini foto diambil thn 2008 (jadul cuy)
      Selanjutnya mau cerita tentang Sahabatku, yang namanya Mbak Vera. Diantara semuanya doi ini yang paling kalem. Yang selama 9 tahun pertemanan belum pernah melihat sekalipun ekspresi wajah marahnya. Saat dijahili, di becanda in, di usili, dia tetap tersenyum manis. Sangking manis nya, minum teh liat muka dia yang tersenyum, teh nya langsung manis. Soalnya teh nya tadi sudah dikasih gula, hahaha. Oke abaikan. Kami juga satu kampung, paling suka kalau sama dia terus pake bahasa daerah kami, bugis. Terus kalau nginap di kostnya, kita akan dapat pelayanan ekstra. Kamar bagus, Makanan enak, film-film seru, dan ada banyak buku. Hihihi, maafkan aku Vera yang terlalu matre. Trus apa lagi ya? Em, Mbak Vera ini baik hati, tidak sombong, sabar, dll. Kejelekannya apa ya? Em, dia agak tertutup orangnya. Susah sekali menebak apa yang ada dalam hati atau pikirannya. Dulu lagu favoritnya manusia bodoh dari Ada Band. Saat mendengar lagu itu dia akan memutarnya berulang-ulang. Entah apa cerita di balik lagu itu? Dia juga gak pernah cerita. Tetapi mungkin sekarang lagu favoritnya sudah berubah.. Mbak Vera ini punya kembaran, yang sama cantiknya. Namanya Sukma. Kadar cantik dan baiknya sama. Sukma Cantik, Mbak Vera juga cantik. Mbak Vera baik, Sukma juga gak kalah baik. Tetapi karakter mereka berdua sedikit ada perbedaan. Mbak Vera memiliki karakter Tenagn dan Kalem. Sedangkan Sukma lebih energik dan Ceria. Kedua-nya jadi kesatuan yang pas.
Sebenarnya mereka berdua bukan kembaran seh, tetapi saudaraan. Sukma adiknya Mbak Vera. Tetapi awal kuliah dulu, karena mereka selalu bersama, kupikir mereka benar-benar kembar ^_^
Vera saat berkunjung kermh ku ^_^
Mbak Sukma Cantipppp 
     Selanjutnya ada Mhila. Gadis yang lebih muda dari ku, yang statusnya baru saja berubah menjadi seorang Ibu. Dan sedihnya sampe hari ini belum bisa jenguk-in dedek bayinya. Semoga besok-besok diberi kesempatan ketemu Nak Athaya. Bu Mhila ini, cie ibu..hahaha kok rasanya Mhila jadi tua banget ya ^_^. Ok, Milha aja.. Milha juga menjadi teman seperjuangan di kampus, mulai dari jadi peserta Pengkaderan Organisasi, Peserta Pengkaderan Fakultas, sampe acara begadang ria pas jadi Panitia DAD. Begadang sambil duduk-duduk di tengah lapangan pas tengah malam sambil ngitungin bintang. Waktu di Kampus dulu, Mhila ini selalu sepaket sama Vera, Sukma, dan Irha. Mereka empat serangkai tak terpisahkan. Kadang aku juga ikut nyelip diantara mereka. Tetapi cuma kadang-kadang aja seh. Walaupun sebenarnya agak iri dengan persahabatan mereka yang kayak perangko dan amplop. Tetapi sikap iri dilarang sama agama, jadi aku gak boleh iri. Bisa kenal mereka juga anugerah terindah kok. Bersama Mhila dan Vera, kita biasa melihat Matahari terbenam di kuburan Cina, atau Menikmati sore dengan duduk-duduk cantik di Lapan. Ah, kenangan itu menyenangkan sekali. Sayang tidak bisa diputar ulang.
Aku saat berkunjung ke rmh Milha

Lalu yang paling terakhir, ada Jeng Irha. Sahabatku yang satu ini juga beda kelas denganku. Tetapi kemudian dia menikah dengan teman satu kelas ku, Fandy. Waktu jaman kuliah dulu, mereka dijuluki Best Couple. Dan kami merasa sangat bahagia karena mereka kini jadi keluarga kecil yang bahagia dengan dua putri yang super cantik dan nge-gemesin. Sudah lama sekali tak bertemu Irha. Pertama kali akrab, karena kebaikan hatinya karena mengijinkanku tinggal di rumahnya pas Ospek dan kita peserta Ospek harus cari Mesjid Muhammadiyah Untuk Shalat Subuh Berjamaah. Nah, Irha ini yang jadi malaikat baik hati, mengijinkanku menginap di rumahnya dan menjadi Guide untuk mencari mesjid itu. Kenangan itu menjadi sangat berkesan bagiku. Aku seseorang yang baru dikenalnya beberapa jam yang lalu diperlakukan nya seperti Keluarga.

Ah, bahagia sekali bisa bertemu orang-orang baik seperti Irha ini. Kini Irha telah menjadi ibu, tetapi cantiknya Irha tak pudar ya, malah tambah kinclong aja neh. Setelah lulus kuliah, kami sudah tak pernah bertemu lagi, semoga di lain kesempatan bisa reunian dan bertemu dengan gadis-gadis cantikmu itu. 

Irha dan dua gadis cantiknya
Sahabat-sahabat yang kuceritakan diatas ini, semuanya beda kelas denganku. Aku Kelas B, sedang mereka kelas A dan C. Tetapi kami satu Angkatan, Fakultas dan Jurusan. Memiliki sahabat yang tidak satu kelas dengan kita, banyak sekali manfaatnya. Seperti aku dulu, yang semasa kuliah, sering minta jawaban ujian pada mereka. Hahaha curang banget ya ^_^ kadang aku juga gak ikut copy modul kuliah, cukup pinjam modul kuliah mereka. Trus itu juga berlaku untuk buku catatan kuliah atau buku Tugas, lebih seringnya aku pinjem punya mereka. Pokok nya mereka benar-benar sangat membantu kelancaran study ku, hehehe. Salam sayang sllu dari ku Kawan.

Aku saat terjepit diantara mereka hahahaha
empat serangkai yang cantip cantip

Satu hari sblm walimahanx Milha


Ini juga jadul banget.. gambarnya aja pecah ^_^

Mari berteman sampe akhir ^_^
(Maaf kawan-kawan sekalian, aku tidak menyamarkan nama kalian. Hahahaha. Karena blog ku ini adalah tempatku mengabadikan kenangan. Kelak ketika aku sudah tak ada di dunia. Karena memang kita tak akan selamanya berada disini. Kalian bisa membuka kembali blog ini, dan membaca ulang kisah kita... Kuucapkan terima kasih yang terdalam untuk kehadiran kalian yang membuat hidup ku menjadi lebih indah. Semoga kita bisa tetap berteman di dunia, dan berkumpul kembali bersama di Surga ^_^)

Comments

  1. Wow, persahabatan sungguh indah ya. Sahabat memang selalu tahu apa yang kita mau Mbak :)
    Salam kenal, aku follow, folbek ya :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih Mbak Wahyu Widyaningrum udah mampir membaca tulisanku yang acak kadut. Aku udah folbek kakak ^_^ Salam kenal juga

      Delete
  2. Keren keren...
    Mau k seddink meneteskn air mata baca..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iye ndak apa ji kapang menetes air ta,,, sapa tau bisa berubah air mata jadi mutiara.. kayak air matanya putri duyung, hahahah

      Delete
  3. Kenapa ndk ada disitu bilang teman yg udah lama ngefans ma senior...hahahha

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahahaha, buka aib namanya itu...tetapi dilain kesempatan pi kucerita yang itu, hahaha

      Delete
  4. Hhhhhhh.... aq yg pertama skli di critakan... tp lnjutkan

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya dong kamu yang pertama, slx kamu yang pertama ku ajak kenalan saat sampai kampus untuk pertama kalinya ^_^
      Ham.. ayo nulis juga yang kayak bgni.. nulis blog

      Delete
  5. Kpan2pi aq nulis untuk saat ini kyakx ngga bisa dulu

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah, menulis juga bisa jadi terapi hati loh,, yuk yuk nulis

      Delete

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung ^_^
Silahkan meninggalkan komentar jika berkenan

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang