Skip to main content

#NulisRandom2015: Day 15 (Review Movie: Mari Lari)


Kali ini mau review movie Indonesia berjudul "Mari Lari". Movie ini ditulis oleh seorang wanita bernama Ninit Yunita yang sempat menjadi Duta Olahraga Lari. Dari pengalaman-pengalamannya dalam beberapa event Lari Maraton, akhirya ia menulis cerita berupa movie ini. Film ini dibintangi oleh artis - artis papan Indonesia, seperti Olivia Lubis Jansen, Dimas Aditya, Donny Damara, Ira Wibowo dan Ibnu Jamil. 

Dalam movie ini diceritakan tentang seorang pemuda tanggung bernama Rio yang diperankan oleh Dimas Aditya. Ia merupakan anak tunggal dari keluarga yang berkecukupan. Sejak kecil seringkali melakukan sesuatu semaunya sendiri. Ia selalu memilih berhenti ketika ia menemui hambatan kecil. Mulai dari mengikuti les karate lalu segera beralih ke les piano. Baru beberapa saat ia memutuskan untuk berhenti lagi. Kemudian ia memilih untuk mengambil kuliah di Australia, dan baru beberapa saat berada disana ia memohon untuk pulang dan mengambil kuliah di Indonesia saja. Ibunya yang diperankan oleh Ira Wibowo, tak punya pilihan lain selain menuruti keinginan anaknya. Setelah kembali ke Indonesia, ia mengambil kuliah jurusan hukum dan setelah 7 tahun berlalu, kuliah nya belum selesai-selesai juga. Sang Ayah mulai tak suka dengan kelakuan Rio yang tak pernah menyelesaikan sesuatu. Hingga kemudian Rio memilih keluar dari rumah dan menjalani hidupnya sendiri. Dan sejak saat itu hubungan Rio dan Ayahnya mulai memburuk. Sejak keluar dari rumah, Rio tetap saja menjadi pemuda tanggung yang tak punya semangat dan cita-cita. Di kantor, ia menjadi salesman dengan tingkat penjualan terendah.

Titik balik kehidupan Rio mulai berubah saat Ibunda tercintanya meninggal dunia. Kata-Kata Sang Ibu menjadi pemacu semangatnya, "Selesaikanlah Nak, Apa yang sudah kamu mulai". Ia mulai bersemangat menjalani harinya terlebih lagi saat mengetahui bahwa Sang Ibu tercinta berencana untuk mengikuti Lari Marathon di Bromo. Ia pun mulai latihan berlari. Saat ia mulai berlari, ia bertemu dengan Annisa yang diperankan oleh Olivia Jansen Lubis. Semangatnya meningkat menjadi dua kali lipat karena Annisa tidak hanya menjadi teman berlari yang menyenangkan tetapi juga menjadi mentor berlari Rio. 



Movie ini memang tidak se booming Ayat-Ayat Cinta, atau Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, tetapi movie ini tetap punya kualitas loh. Di movie ini diceritakan juga tentang asal mula lari maraton, dan tips-tips untuk mempersiapkan diri untuk mengikuti lari maraton.

So,... recommended buat kamu yang malas buat menggerakkan badan apalagi lari. Banyak loch manfaat yang bisa diambil dari ikut lari maraton seperti ini. Diantaranya, seperti Rio ini, dia akhirnya bisa mengalahkan dirinya sendiri yang selalu ingin berhenti di pertengahan jalan. Hum.. jadi ingin ikut lari marathon juga, setidaknya sekali dalam seumur hidup




Comments

Popular posts from this blog

Surat Noura untuk Fahri (AAC)

Kepada  Fahri Bin Abdillah, seorang Mahasiswa dari Indonesia yang lembut hatinya dan berbudi mulia     Assalamualaikum Warahmatullahi Wa Barakatuh, Kepadamu kukirimkan salam terindah, salam sejahtera para penghuni surga. Salam yang harumnya melebihi kesturi, sejuknya melebihi embun pagi. Salam hangat sehangat sinar mentari waktu dhuha. Salam suci sesuci air telaga Kautsar yang jika direguk akan menghilangkan dahaga selama-lamanya. Salam penghormatan, kasih dan cinta yang tiada pernah pudar dan berubah dalam segala musim dan peristiwa. Wahai orang yang lembut hatinya,      Entah dari mana aku mulai dan menyusun kata-kata untuk mengungkapkan segala sedu sedan dan perasaan yang ada di dalam dada. Saat kau baca suratku ini anggaplah aku ada di hadapanmu dan menangis sambil mencium telapak kakimu karena rasa terima kasihku padamu yang tiada taranya.      Wahai orang yang lembut hatinya,       Sejak aku kehilangan rasa aman dan kasih sayang serta merasa sendirian ti

JALAN JALAN KE PERPUSTAKAAN WILAYAH MAKASSAR Yuuk...

Yeay... Libur... Hari ini hari sabtu.. mestinya masih harus masuk kantor. Tetapi karena ahad kemarin masih harus kerja.. jadinya hari sabtu ini bisa libur... Yeay senang nya. Rencana nya mau pulang kampung, lumayan bisa dua hari di rumah. Bisa memecahkan celengan rindu yang rasanya sudah mau meledak.. tetapi gak jadi gara-gara harus menemani adik ku ujian masuk sebuah perguruan tinggi. Tiga tahun lalu aku juga masih ingat saat mengantarnya mengikuti tes Sekolah Menengah Atas. Sekarang dia sudah akan berstatus Mahasiswa. Sepertinya waktu berjalan sangat cepat. Aku dan adikku beda usia 8 tahun, melihat nya sebentar lagi akan masuk Kuliah, membuatku merasa sudah menjadi sangat tua. Aku gak tua tua amat kok... Iyakan? Jadi sementara adik ku mengikuti ujian, aku sibuk keliling-keliling kampus mencari perpustakaan, lumayan bisa berteduh sambil baca buku. Tetapi ternyata, eh ternyata perpustakaan kampus lagi gak buka kalo hari sabtu. Em... jadi saya harus nunggu dimana dong? Dan

Cerita tentang Perjalanan Pertamaku Keluar Negeri

Mimpi untuk jalan-jalan keluar negeri dimulai dari dua tahun yang lalu. Saat senior di tempat kerja yang biasa kupanggil Kak Ayu memberi oleh-oleh gantungan kunci perak bertuliskan Macau. Walaupun cuma gantungan kunci, aku senang bukan main. Karena dapat oleh-oleh dari luar negeri itu sangat langka buatku pribadi, hehehe. Akhirnya sejak saat itu, travelling keluar negeri selalu jadi resolusi di awal tahun. Dan Alhamdulillah tahun ini bisa terwujud yeay.... Sebelum keluar negeri, aku sudah pernah naik pesawat sekali. Dan itu bukan untuk jalan-jalan tetapi dalam rangka ikut test CPNS di Tangerang (Baca ceritanya disini) . Sejak saat itu, aku berharap bisa naik pesawat lagi. Naik pesawat itu rasanya seru,, hahahah mungkin karena jarang kulakukan, jadinya begitu sangat luar biasa untukku. Aku merasakan jantung dag dig dug saat pesawat tinggal landas, gendang telinga yang mendengung saat pesawat sudah mengudara lalu merasa excited luar biasa saat melihat cantiknya awan-awan yang